Banner

Total Tayangan Halaman

Translate

Jumat, 05 Maret 2010

Wayang Golek Cepak Khas Indramayu Nyaris Punah

Wayang Golek Cepak Khas Indramayu Nyaris Punah [Nusantara]Wayang Golek Cepak Khas Indramayu Nyaris Punah

Indramayu, Pelita
Upaya pelestarian kesenian khas daerah harus benar-benar dilakukan bila tidak ingin hilang tertelan jaman, sehingga menjadi kewajiban kita semua baik pemerintah maupun masyarakat khususnya di daerah tersebut.
Akan sangat disayangkan bila sebuah kesenian khas daerah tertentu menjadi hilang karena ditinggalkan orang. Itu berarti sebagai tanda hilangnya salah satu kepribadian daerah tersebut. Imbasnya, kepribadian bangsapun menjadi makin terkikis.
Salah satu kesenian khas daerah Indramayu yang kini terancam punah adalah Wayang Golek Cepak. Dikatakan demikian karena upaya pelestarian kesenian ini kurang diperhatikan oleh dinas instansi terkait.
Kondisi ini makin mengkhawatirkan karena Sang Dalang, Ahmadi, generasi kelima dan pewaris terakhir kesenian ini belum berhasil menularkannya kepada generasi berikutnya. Padahal di masa lalu, kesenian ini pernah ikut mengharumkan nama Indonesia di pentas seni internasional yang diselenggarakan di negeri Jepang.
Menurut Ahmadi, kesenian Wayang Golek Cepak bisa menjadi sarana sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan sejarah daerah tertentu. Alur cerita yang sering dipentaskan merupakan alur sejarah berdirinya sebuah daerah.
Walaupun disisipi cerita Carangan disana-sini dengan maksud supaya lebih menarik, pentas seni Wayang Golek Cepak sangat pas untuk menyampaikan cerita sejarah masa lalu dengan mengambil nama para tokohnya karena bisa lebih hidup dan fleksibel.
Tidak seperti Wayang Golek Purwa yang alur ceritanya sangat terikat dengan Pakem cerita yang sudah ada seperti kisah Rama Shinta, Mahabrata dan sebagainya yang hanya menuturkan kisah dunia pewayangan konvensional dan nama-nama tokohnyapun telah diketahui orang, tutur Ahmadi.
Ahmadi mengharapkan bantuan dari para pihak terkait khususnya Pemkab Indramayu melalui Dinas Pemuda, Olah raga, Budaya dan Pariwisata agar melakukan langkah-langkah konkret untuk melestarikan kesenian ini, misalnya dengan memasukan ke kurikulum atau ekstrakurikuler di Dinas Pendidikan sehingga akan menjadi sebuah obyek mata pelajaran khusus yang bisa diambil oleh para siswa.
Sebagai putra daerah, kami ingin seni khas daerah ini diangkat dalam bentuk desain yang berguna bagi daerah Indramayu mengingat perannya yang cukup penting dalam menyampaikan pesan moral kepada masyarakat.
Minimnya minat generasi muda untuk belajar kesenian wayang menjadi ancaman serius punahnya kesenian ini. Padahal wayang golek cepak memiliki sejarah yang sangat berarti karena selain bisa menceritakan tentang kisah babad Dermayu, wayang golek cepak merupakan sejarah awal pembentukan topeng Indramayu, tandas Ahmadi. (ck-106)

Tidak ada komentar:

Entri Populer